PENERAPAN MODEL EXPLICIT INTRUCTION DALAM MENINGKATKAN PROSES PEMBELAJARAN DAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA KELAS XII IPA 2 SMA NEGERI 1 SINDUE TOMBUSABORA

Authors

  • Mohamad Santoso SMA Negeri 1 Sindue Tombusabora, Sulawesi Tengah

Keywords:

Aktivitas Pembelajaran, Excplicit Instruction, Pembelajaran PAI, Kepengurusan Jenazah

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengatasi kesenjangan kebutuhan siswa dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada Siswa Kelas XII IPA 2 SMA Negeri 1 Sindue Tombusabora. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan model Pembelajaran Explicit Intruction dapat meningkatkan proses pembelajaran dan hasil belajar siswa.

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan beberapa tahapan yaitu: pra tindakan, perencanaan, pelaksanaan atau tindakan, observasi atau pengamatan serta refleksi atau pemantauan kembali hasil dari kegiatan apakah masih ada kendala atau sudah tercapai Tujuan Pembelajaran, instrument penelitian ini adalah angket, wawancara, observasi dan tes tertulis pada tiap akhir pertemuan. Pada masing-masing siklus. Data meliputi data aktivitas siswa yang diperoleh melalui lembar observasi siswa yang diisi oleh pengamat, data aktivitas guru yang diperoleh melalui lembar observasi yang diisi oleh pengamat dan data hasil belajar yang diperoleh melalui tes tertulis pada setiap akhir pertemuan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: pembelajaran yang sedang berlangsung adalah model pembelajaran Explicit Intruction, pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan pembelajaran langsung, evaluasi pembelajaran yang dilakukan lebih kepada tes tertulis dan tidak menggunakan tes lisan, model yang digunakan adalah model pembelajaran Explicit Intruction yang memiliki lima fase yaitu orientasi, presentase (behavioristik), latihan terstruktur dan latihan terbimbing (kognitivistik), latihan mandiri (konstruktivistik). Model ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa hal ini dapat dilihat dariĀ  setiap hasil Tes belajar yang menunjukan grafik meningkat dari setiap pertemuan, pertemuan pra tindakan memperoleh nilai 20%, Siklus I memperoleh Nilai 40%, Siklus I pertemuan II memperoleh Nilai 60%, Siklus II pertemuan I memeperoleh Nilai 72% sedangkan siklus II pertemuan II memperoleh nilai 92%. Terdapat korelasi antara Tes dan aktivitas siswa yaitu ada grafik peningkatanĀ  proses dan hasil belajar.

Downloads

Published

2024-02-25

Issue

Section

Articles