UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI POKOK PRINSIP DAN PRAKTEK EKONOMI ISLAM KELAS XI IPA 1 SMA NEGERI 2 PALU
Keywords:
Snowball Throwing, Hasil Belajar, PAI, Ekonomi IslamAbstract
Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini yaitu : Apakah model pembelajaran Snowball Throwing dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) materi Prinsip dan Praktek Ekonomi Islam Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 2 Palu, penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Researech) yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Subyek penelitian adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 2 Palu, pada semeter ganjil tahun pelajaran 2018/2019 dengan jumlah peserta didik 36 orang. Prosedur penelitian teridiri dari 4 tahap disetiap siklusnya, yakni perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Proses pembelajaran PAI dilaksanakn dengan menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing. Indikator hasil belajar pada penelitian ini berupa tercapainya ketuntasan belajar individu dan klasikal. Adapun pengumpulan datanya dilakukan dengan metode: wawancara, observasi, dokumentasi dan tes evaluasi dan LKS (lembar kerja siswa), data hasil pengamatan tes evaluasi diolah dengan analisi deskripsi untuk menggambarkan keadaan peningkatan pencapaian keberhasilan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran snowball throwing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: hasil belajr PAI siswa melalui model pembelajaran snowball throwing mengalami peningkatan hasil belajar, khususnya pada materi pokok Prinsip dan Praktek Ekonomi Islam. Pada siklus I diperoleh nilai rata-rata kelas 7,56 %, dengan ketuntasan belajar 95,2 %. Aktivitas belajar antar siswa 57,6 % dan aktivitas belajar siswa dengan dengan guru sebesar 70% dan meningkat menjadi 8,82% dengan ketuntasan belajar 100 %. Aktivitas belajar antar siswa menjadi 8,82 % dan aktivitas belajar siswa dengan guru 84,17 %. Pada siklus ke II, sehingga baru disimpulkan bahwa terjadi peningkatan nilai rat-rata kelas dari 7,56 % menjadi 8,82 % serta ketuntasan belajar klasikal dari siklus I dan siklus II sebesar 2,86%, sehingga tidak perlu lagi dilakukan siklus ke III.